Sepatu semi boot
Sore itu tidak seperti biasanya. Sore itu sedikit mendung dan sunyi. Tiba-tiba dia masuk keruanganku seperti biasa pinjam kunci. Akupun dengan biasa juga mempersilahkannya. Tapi ada yang beda dari biasanya. Dia mengajakku ikut serta keruangan itu. Aku kaget. Benar-benar kaget. Kenapa seperti dejavu. Malamnya aku sempat bermimpi kalau dia menginterviewku untuk kedua kalinya. Apa ini benar-benar terjadi. Aku menolak. Aku takut diusilin. Jangan-jangan aku mau dikunci diruangan itu. Pikiranku tidak tenang. Tapi dia meyakinkanku. Ada yang benar-benar harus dibicarakan. Nadanya terdengar begitu serius. Aku pun mulai serius. Kami duduk berhadapan. Sama seperti pelamar dan trainer. Dia tampak bingung akan memulai dari mana. Wajahnya pucat. Dia terlihat seperti menelan sesuatu hingga tak sanggup lagi untuk berbicara. Akupun berusaha untuk meyakinkan dia untuk mengungkapkan apa yang akan disampaikannya. Sampai akhirnya dengan sangat perlahan -lahan Ia menjelaskan maksud dari pembicaraannya. &qu